HAHAHAHAHAHAHA

” Ploek….Ploek…..Ploek…….” Tampak Jodi sedang memanggil dan membangunkan Tjiploek yang sedang melamun.

” Ehhhhh kamu Jod…. ” (Tjiploek kelihatan kaget sambil mengusap bibirnya yang sedikit mengeluarkan air liurnya)

” Bengong aja kerjamu Ploek……..hehehehehe ”

” Ah ngga Jod, saya tadi sedang merenung sampai ngga menyadari kalau kamu datang ”

” Merenung apa sich Ploek ? ”

” Biasalah Jod, merenungi kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar saya selama ini. Juga sekalian sedang berpikir untuk mencari suatu yang baru untuk kehidupan saya kedepannya ”

” Waduh berat amat sich yang dipikir….Ini nich kalau hidup membujang, terlalu banyak yang diinginkan hehehehe ”

” Ah kamu Jod bisa aja…. Lantas kamu kesini ada apa ? ”

” Begini Ploek, saya ingin mengajak kamu dan teman-teman untuk kumpul nanti malam di rumah saya. Kebetulan nanti malam khan malam Jumat Kliwon. ”

” Maksud kamu, kita mau tawasulan ? ”

” Ya begitulah Ploek, cuma ini ada kekhususan ”

” Khususnya ? …. ”

” Kalau malam Jumat Kliwon, kita khan rutin mendoakan dan bertawasul kepada Allah dengan membacakan QS Al Fatihah yang ditujukan kepada diri kita, keluarga, seluruh umat manusia dan para leluhur yang telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya ”

” Betul itu. Lantas….. ”

” Bagaimana kalau nanti malam selain berdoa seperti biasanya, kita berdoa kepada Allah untuk meminta bencana kepada Allah SWT ”

Tjiploek langsung kaget dan menunjukkan raut muka yang tegang. Edan benar si Jodi ini.
” Apa kamu masih waras Jod ???? Gila….dimana-mana kita berdoa untuk suatu kebaikan bukan sebaliknya. Kamu malah berdoa minta bencana segala. Suatu yang harus kita hindari….Benar-benar uedann kamu ”

” Bukan begitu Ploek, saya punya maksud dibalik itu ”

” Tapi masak minta bencana kepada Allah sich. Apa ga ada doa yang lebih baik. Pasti kamu lagi stres atau sedang punya masalah ya ? ”

” Sebenarnya saya lagi sebel, marah, bingung, emosi dan lain-lain bercampur aduk rasanya ”

” Kenapa kamu bisa seperti itu ? ”

” Ya saya khan manusia yang mempunyai rasa dan perasaan. Saya emosi dan muak dengan situasi dan kondisi negeri ini. Itulah mengapa saya ingin berdoa kepada Allah untuk meminta bencana. Kalau perlu terus menerus sampai manusia yang hidup di negeri ini sadar akan kesalahannya ”

” Edannnnnnn edannnnn…kayaknya saya harus ngerokok dulu nich. Ada rokok khan Jod ? ”

” Ngga ada, nanti kubelikan di warung. ”

” Ok kalau begitu kamu pergi ke warung beli rokok, sementara saya buat kopi buat untuk kita berdua biar mantap ngomong-ngomongnya hehehehehe Tapi tahu khan rokok saya ….rokok kretek. Ingat ya rokok kretek bukan filter ya ”

” Ya saya hapal kok rokok kesukaanmu. Dasar…. orang susah hehehehehehehehe ”

Tjiploek langsung masuk kedalam rumah untuk membuat kopi sedangkan Jodi pergi ke warung beli rokok.

” Ini Ploek rokoknya. Saya belikan 2 bungkus biar kamu bisa punya ide yang lebih mantap untuk menjawab kegelisahan saya ”

” Waaaah kamu memang teman yang baik Jod. Tuh kopinya diminum dulu mumpung masih panas ”

Tjiploek membuka bungkus rokok kreteknya dan langsung menghisap sebatang rokok. Pikirnya sudah 2 hari tidak merokok lumayan hari itu Tjiploek bisa menikmati lagi hidupnya. Sementara Jodi langsung meminum kopi khas buatan Tjiploek.

” Tadi sampai mana nich pembicaraan kita ? ”

” Dasar pelupa kalau sudah dapat yang dinginkan. Itu lho Ploek mengenai doa saya kepada Allah untuk meminta bencana terus menerus ”

” Ya ya ya memang gila kamu. Mengapa kamu sampai begitu marah dan muaknya ”

” Kamu tahu sendirilah Ploek. Sejak sepuluh tahun terakhir ini, orang-orang baik pemimpin maupun orang yang dipimpin selalu bicara dan menasehati tentang moral, agama, kebaikan, kebenaran dan sebagainya tapi tetap saja setelah itu masih saja berbuat sebaliknya ”

” Maksudnya Jod ? ”

” Ah kamu seperti ngga tahu saja. Lihat di jalan raya, pengendara motor dan mobil bersikap seenak udelnya, tidak mau ngalah, selalu ingin cepat sampai atau dulu-duluan tanpa menghiraukan keselamatan dan ketertiban pengendara yang lain sepertinya mereka adalah penguasa jalan yang dapat berbuat seenaknya. Ini belum aparat yang berwenang atas kelancaran jalan raya. Masih saja bisa disuap bukan ditilang alias masuk kantong pribadi. ”

” Ohhhh gitu ya…Trusss ”

” Banyak yang bicara tentang moral tapi masih saja ngurus SIM terutama SIM baru tetap pakai calo yang kebanyakan bekerja sama dengan oknum aparat. Alasannya supaya ga repot dan langsung lulus ujian tes tertulis dan praktek tanpa pernah menghiraukan kualitas pengendara motor. Trus Paspor, sudah jelas buat paspor sudah ada tarif resminya tetap saja ada istilah paket selesai 1 hari dengan tarif yang lebih tinggi dan tarif satu mingguan. Alasannya biar tidak repot, praktis, dan tarif tinggi. Khan buat petugas yang mengurusnya. Padahal oknum petugas sudah ada gajinya dan gajinya kita yang bayar sebagai rakyat. Mereka selalu mengatakan sama-sama diuntungkan tanpa pernah menghiraukan orang-orang yang mempunyai dana terbatas. Yang parahnya Ploek mereka tampak rajin ibadahnya tapi tetap saja berbuat demikian. Negeri ini tidak pernah mereka pikirkan yang penting kantong tetap berisi ”

” Terus…. ”

” Banyak para elit yang bicara moral dan sering pergi bolak-balik ke tanah suci baik umroh maupun haji tapi tetap saja mereka memikirkan kepentingan pribadi dan golongannya terutama yang di parlemen dan pemerinta. Mereka membuat peraturan hukum atau undang-undang yang seadanya yang sepertinya memberi celah orang-orang hukum untuk dapat menafsirkan sendiri-sendiri (multi tafsir) supaya saat mereka terkena undang-undang tersebut mereka dapat memutar balikkan alias memlintir. Tapi semua itu tampak dinikmati oleh mereka tanpa pernah mereka berusaha untuk membuat hukum menjadi panglima dan memperkecil terjadinya multi tafsir alias peraturan yang strik (keras). ”

” Saya masih belum mengerti Jod ”

” Ah kamu dasar tukang melamun Ploek makanya nonton berita di TV dong. Lihat masalah pendidikan di negeri ini. Katanya gratis tapi tetap saja orang-orang tua dibebani oleh biaya sekolah yang makin mahal. Yang lucunya ada lagi istilah Sekolah Bertaraf Internasional, dulu waktu kita sekolah semuanya sama dan tidak dibedakan antara yang reguler maupun internasional. Mau masuk SMA saja sudah juta-jutaan apalagi universitas. Lantas bagaimana dengan yang orang miskin yang tidak mampu untuk membiayai anaknya sekolah padahal anaknya pintar. Apakah pendidikan itu hanya untu orang kaya saja ??? Kemudian kesehatan, masih ada saja kabar orang miskin yang ditelantarkan di rumah-rumah sakit pemerintah dan swasta karena ketidakmampuan membayar mereka. Kalau ngga ada kejadian khusus semuanya tetap sama yaitu si miskin harus makin bersabar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. ”

” Rajin juga kamu mengamati kejadian yang menimpa negeri ini. Terus apalagi ? ”

” Kemarin kita khan pemilu baik pileg maupun pilpres. Bukannya makin baik pelaksanaannya malah makin semrawut terutama masalah DPT. Kemudian berkembanglah multi tafsir hukum dari masing-masing pihak yang berkepentingan terhadap pemilu tersebut. Buntu di MK lari ke MA dan disetujui lagi, akhirnya jadi ruwet dan timbul masalah baru. Masalah satu belum beres tahu-tahu nongol yang baru. Semuanya hanya berpikir untuk kepentingan pribadi dan golongan tanpa pernah berbuat dan bertindak demi bangsa dan negara. Ini terjadi karena adanya ketidak tegasan dari pemimpin pemimpin kita sehingga memberikan celah orang untuk berbuat macam-macam. Belum lagi Ploek masalah pemggusuran. Dengan kondisi ekonomi negeri yang belum pulih benar akibat tsunami ekonomi tahun 1997, aparat pemerintah maupun yang berkuasa dengan seenaknya melakukan penggusuran terhadap pedagang kaki lima, veteran maupun yang lainnya terutama saat menjelang bulan puasa ini. Apakah tidak ada cara dan waktu yang pas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Masak mereka yang katanya beragama apalagi seagama tega-teganya melihat saudaranya kelaparan dan menjadi gelandangan karena tidak punya tempat lagi berdagang atau tempat tinggal. Keterlaluan !!! ”

” Memang keterlaluan……terus apalagi Jod ”

” Terus apalagi….terus apalagi….masih banyak Ploek kejadian-kejadian yang membuat kita miris mendengarnya. Maka itu saya mengajak kamu untuk berdoa kepada Allah untuk mendatangkan bencana buat negeri ini. ”

” Kok kesitu lagi sich Jod. Tahu ngga kamu, apa yang kamu ceritakan tentang orang-orang yang malang nasibnya sudah mengatakan kalau yang dialami sekarang ini sudah bencana buat mereka. Apakah kamu tega melihat bencana yang lebih besar lagi ? Bagaimana kalau kamu atau kerabat kamu ikut mengalami bencana ? Kamu pasti akan sedih juga khan ? ”

” Tidak apa-apa Ploek. Saya ikhlas kok kalau memang saya atau kerabat sendiri mengalami bencana. Asalkan negeri ini menjadi lebih baik. Anggaplah saya dan mereka menjadi martir seperti bapak-bapak kita dulu yang berkorban segala-galanya demi bangsa dan negara sewaktu jaman penjajahan. ”

” Ya itu memang hak kamu dan saya bersyukur kalau kamu memang ingin berkorban demi bangsa dan negara ini. Tapi bagaimana dengan yang lain ? Apakah mereka bisa seperti kamu ? Apakah tidak ada cara yang lebih elegan untuk menyelesaikan masalah negeri ini ? ”

” Saya pikir sudah ngga ada cara yang maknyus untuk ini karena sudah seperti benang kusut alias lingkaran setan. Kita ngga tahu harus mulai darimana. ”

” Waduh jangan begitu dong Jod. Optimis…optimis, Allah sudah menyediakan solusinya buat negeri ini terutama untuk manusia yang beriman sebenar-benarnya beriman. Ini sebetulnya termasuk dalam perenungan saya selama ini termasuk saat kamu datang. Perbaiki dulu diri kita, lingkungan kita baik keluarga, tetangga dan komunitas kita yang lain. Perbaikan itu mulai dari amal perbuatan kita alias khusnul khotimah. Gunakan akal sehat dan hati nurani yang hakiki supaya kita mendapatkan petunjuk dari Allah. Negeri ini tidak akan hancur dan bubar selama kita terus menerus beriman kepada Allah melalui tindakan yang nyata atau laku lampahnya untuk kepentingan umat manusia. ”

” Ya, kamu bisa begitu Ploek. Kalau saya….. ”

” Kamu bisa kok, istighfar dong dan lakukan sesuatu yang bermanfaat buat diri sendiri dan lingkungan sekitar. Jadikan diri ini sebagai pemimpin yang bisa mengayomi orang-orang yang dekat dengan kita. Apapun kegiatannya. Semua kejadian yang membuat kesal dan muak pasti ada balasannya tapi tetap kita berpegang teguh kepada kebenaran dan demi kepentingan bangsa dan negara. Mohon kepada Allah agar semua manusia Indonesia terutama yang masih punya hati nurani dan saat ini sedang mengalami seperti yang kamu alami diberi kesempatan oleh Allah untuk mengayomi orang-orang sesat di lingkungan sekitarnya supaya sadar dan kembali ke jalan yang lurus. Emang ga gampang jadi pemimpin (khalifah) karena harus siap mengemongi dan menggendong orang-orang dipimpinnya supaya merasa nyaman, enak dan merasa dimanusiakan ”

” Entar entar dulu, menggendong maksud kamu ? Kayak lagunya mbak Surip aja hahahahahaha ”

” Tuh benar khan omongan saya tadi. Dengan kita menggendong orang-orang yang dipimpin oleh kita maka kita bisa tersenyum dan tertawa bersama hahahahahahahahahahahaaha ”

” Trus bagaimana dengan acara nanti malam Ploek ? Tetap mendoakan adanya bencana khan ? ”

” Hahahhahahahahahahahahahaha…….. “

Tinggalkan komentar