Tidak artinya tidak. Tetapi tidak semua pria menerima pesan tersebut, menurut sebuah studi baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria yang mempunyai agresif secara seksual lebih buruk dalam mengingat isyarat ketidaktertarikan dari wanita daripada laki-laki dengan pola pikir yang lebih santai tentang seks.
Menurut laporan tahun 2000 oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat, 17,6 persen wanita Amerika telah menjadi korban atau percobaan pemerkosaan dalam hidupnya. Peneliti Teresa Treat, seorang psikolog University of Iowa mengatakan agresi seksual terkait dengan masalah pemrosesan isyarat wanita yang tidak beralasan. Tetapi jika kita dapat lebih memahami bagaimana isyarat perempuan telah disalahartikan maka kita akan lebih mampu mengatasi kesulitan beberapa orang muda yang dapat mengakibatkan konsekuensi negatif.
Treat dan koleganya meminta 232 orang pria usia kuliah untuk melihat foto-foto seluruh tubuh perempuan yang bervariasi dalam daya tarik, pakaian dan bahasa tubuh. Beberapa wanita menunjukkan ekspresi menggoda, merengut atau tidak menarik.
Setelah istirahat, para pria kembali diperlihatkan foto-foto yang sama. Tetapi kali ini dicampur dengan foto-foto baru dari wanita yang sama mengenakan ekspresi yang berlawanan. Misalnya senyum ramah menjadi tampilan cemberut. Para pria diminta untuk memilih foto -foto yang mereka lihat sebelumnya (diamati ekspresinya). Kemudian mereka mengisi survei tentang sejarah hubungan mereka dan sikap seksual.
Ternyata secara umum para pria cukup baik dalam mengingat gadis-gadis yang sudah menunjukkan minat, terutama jika mereka berpakaian cantik dan provokatif. Namun tidak semua pria mempunyai kemampuan mengingat bahasa tubuh wanita. Mereka yang sudah dalam hubungan serius lebih baik dalam mengingat ekspresi asli wanita. Dalam survey terungkap bahwa mereka yang secara seksual agresif mempunyai daya ingat yang buruk.
Treat mengatakan bahwa melacak dan mengingat emosi pasangan mungkin memainkan peran dalam inisiasi dan pemeliharaan hubungan romantis yang serius. Demikian juga, tingkat ketidakmampuan mengingat wanita secara seksual bisa mendorong beberapa pria untuk melakukan tindakan seksual yang tidak diinginkan dan menjadi frustrasi ketika seorang wanita tidak merespon seperti yang diharapkan.
Sementara penelitian menunjukkan hubungan antara kemampuan untuk mengingat kepentingan wanita dan pengalaman seksual namun para peneliti belum yakin bagaimana hubungan keduanya. Apakah agresi seksual mungkin menggelapkan memori pria dari apa yang inginkan oleh wanita atau ketidakmampuan untuk benar membaca apa yang diinginkan wanita menyebabkan agresi seksual.
Treat mengatakan bahwa dalam studi ini informasi yang diperoleh oleh para pria muda itu tentang para wanita hanya terbatas pada foto. Dalam dunia nyata, mereka akan bisa melihat bagaimana wanita merespon. Kita harus melihat apakah pola serupa muncul ketika orang menerima informasi lebih lanjut tentang wanita, mungkin melalui video, audio atau dalam interaksi yang terstruktur.