Program iPad untuk Orangutan

Sungguh berbeda sekali nasib orangutan di Indonesia dengan orangutan di Amerika Serikat. Beberapa hari yang lalu saya melihat peristiwa menyedihkan dimana seekor induk orangutan melindungi anaknya yang akan ditembak mati oleh beberapa pemburu bayaran yang disewa oleh salah satu perusahaan kelapa sawit di kalimantan. Untungnya hidup mereka terselamatkan.

Bagaimana dengan orangutan di Amerika Serikat? Tepatnya di Milwaukee County Zoo, selama enam bulan terakhir  tiga orangutan yang tinggal di kebun binatang tersebut mendapatkan mainan baru berupa iPad. Ternyata mereka sangat menyukainya.

Orangutan sedang asyik bermain dengan iPad (redapes.org)
Orangutan sedang asyik bermain dengan iPad (redapes.org)

Kurator primata dan mamalia kecil di kebun binatang tersebut, Jan Rafert mengatakan pada awalnya petugas kebun binatang menunjukkan iPad kepada orangutan. Petugas membacakan beberapa cerita di internet dan membiarkan orangutan memainkan aplikasi yang berbeda. Layaknya manusia, orangutan mampu memainkan beberapa aplikasi paint dengan tangkasnya.

Awalnya Program The Orangutan iPad yang dikenal dengan Apps For Apes adalah lelucon seorang penjaga gorila di kebun binatang tersebut. Penjaga tersebut membuat status di Facebooknya yang berisi tentang keinginannya mendapatkan beberapa iPad sebagai media bermain dengan  gorila peliharaannya. Statusnya tersebut mendapatkan tanggapan serius dari seorang sukarelawan. Sukarelawan tersebut menyumbangkan  iPad kepada kebun binatang Milwaukee. Ternyata gorila bersikap masa bodo dan terlihat tidak antusias  dengan iPad tersebut. Yang terjadi justru orangutanlah yang tertarik  untuk memainkannya dan berlanjut hingga sekarang.

Para orangutan diberikan fasilitas bermain dengan iPad dua kali seminggu. Mereka tidak diperbolehkan untuk memegang iPad tersebut karena dikuatirkan dapat merusaknya. Petugas yang merawat mereka bermain iPad dengan orangutan di kandangnya.

Pada saat ini kelompok konservasi Orangutan Outreach mulai aktif terlibat dalam program Apps For Ape dan berharap program ini dapat dilaksanakan di beberapa kebun binatang di seluruh Amerika Serikat. Kebun Binatang Atlanta, Toronto dan Phoenix tinggal menunggu sumbangan iPad untuk orangutan mereka. Sementara itu Kebun Binatang Houston sudah memiliki sebuah iPad, tetapi belum diperkenalkan kepada orangutan. Rencananya setelah kebun binatang lainnya sudah  mendapatkan iPad maka petugas masing-masing kebun binatang   akan mengatur waktu bermain hewan primata tersebut sehingga orangutan dari kebun binatang yang berbeda dapat saling berinteraksi melalui iPad.

Program Apps for Apes memiliki dua tujuan utama yaitu memberikan stimulasi kepada orangutan yang mudah bosan ketika  berada penangkaran, dan meningkatkan kesadaran pentingnya konservasi orangutan di Malaysia dan Indonesia bagi keberlangsungan hidup orangutan yang mulai menurun populasi dan habitatnya.



Jika Anda memiliki iPad lama dan berminat untuk menyumbangkannya kepada orangutan maka dapat menghubungi rich@redapes.org.

Muhammad SAW : ” Saya Suka Berdagang “

Pasar Besar Siti Khadijah (warna-warni-malaysia.blogspot.com)
Pasar Besar Siti Khadijah (warna-warni-malaysia.blogspot.com)

” Saya suka berdagang “ Mungkin itulah yang dikatakan oleh Rasulullah Muhammad SAW sewaktu pertama kali bertemu dengan Saudagar wanita Siti Khadijah yang kemudian menjadi isteri beliau. Pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dengan berdagang oleh Rasulullah tersebut? Berdagang apa ya ?

Dalam teori berdagang versi saya, berdagang itu adalah memberi dan menerima (take and give). Dari teori tersebut saya membayangkan dagangan apa yang ditawarkan oleh Rasulullah SAW. Yang ditawarkan oleh Rasulullah ada 4 yaitu sifat beliau, Shidiq  (bicara jujur), Fathonah (cerdas dalam berpikir dan bertindak), Tabligh (menyampaikan kebenaran yang datangnya dari Allah SWT), Amanah (memegang teguh kepercayaan yang diberikan oleh orang lain kepada Beliau). Itulah dagangan beliau pertama kali sehingga selanjutnya beliau terkenal sebagai pedagang yang hebat dan terpercaya.

Hanya itu sajakah? Tidak. Ada 2 jenis barang yang dijual yaitu barang fisik seperti makanan, minuman, alat rumah tangga, elektronik dan sebagainya. Selanjutnya barang non fisik, orang biasa menyebutnya jasa. Nah pengertian jasa sering disalah artikan dengan istilah calo. Jasa mengandung arti yang luas. Saya akan menjelaskannya berikut.

Ada seorang teman yang datang kepada saya mengatakan,

” Cech, sepertinya saya cocoknya jadi pegawai. Saya tidak bisa berdagang “

Mendengar perkataan teman tersebut, saya hanya tersenyum dan menjawabnya.

” Saya ingin bertanya. Sekarang kamu sudah bekerja di sebuah perusahaan multinasional. “

” Alhamdulillah, ya “

” Apa jabatanmu sekarang “

” Kepala Divisi “

” Wao, hebat. Itu artinya kamu bisa berdagang.”

” Maksudnya, Cech ? “

” Kalau kamu tidak bisa berdagang, mana mungkin kamu sekarang bisa menjadi Kepala Divisi. “

” Saya makin tidak paham, “

” Untuk menjadi kepala Divisi itu tidaklah mudah. Butuh proses yang panjang dan dinilai dari berbagai aspek. Yang utama adalah attitude (sikap) dan skill (ketrampilan) yang kamu miliki. Nah itulah daganganmu sehingga kamu bisa jadi Kepala Divisi. “

” Tapi saya tetap saja kuli alias kerja ama orang lain. “

” Hahahahaha jangan berkata seperti itu. Artinya kamu tidak mensyukuri apa yang diberikan oleh Allah SWT sehingga kamu bisa mendagangkan dirimu kepada orang lain dan orang lain mengapresiasi daganganmu. Buktinya dengan daganganmu, sekarang kamu punya rumah, motor, mobil dan lebih utama memenuhi kebutuhan keluarga seperti sekolah dan kesehatan. Jadi  berdagang itu mengandung arti yang luas. Dagang itu bukan hanya berupa barang fisik dan nyata, tapi ada barang dagangan yang non fisik seperti yang saya katakan tadi, attitude dan skill”

” Oh begitu ya Cech “

” Setiap manusia mempunyai posisi dan porsinya masing-masing. Tergantung bagaimana kita memahami tentang dimana posisi saya dan berapa besar porsi saya. Untuk menjadi Saudagar itu lain persoalan dan tinggal menunggu waktu dalam melihat kesempatan dan kemauan diri. Itu saja. Berdaganglah diri sendiri dulu. Kalau orang sudah tertarik dengan diri kita maka barang apapun yang kita jual akan laku dibeli orang. “

Rasulullah SAW mengajarkan banyak hal kepada umat Islam sehingga umat Islam paham akan keIslaman yang melekat di dalam dirinya. Dikatakan Islam sebagai agama yang sempurna maka itu tunjukkanlah kesempurnaan itu dalam kehidupan sehari. Mulailah berdagang kesempurnaan diri yang dimiliki sehingga kita bisa menjadi pedagang yang hebat dan terpercaya. Mari kita kampanyekan ” Saya Suka Berdagang “

Muttakalimun Wahid

Hikmatullah

Mislikisyaiun

Dzatullah