Suasana Antrian di Salah Satu Kantor Cabang BCA Jakarta

“Aduh banyak sekali orang yang mau nyetor uang di BCA ya? Udah puasa lagi”

“Iya Pak, saya belum bisa pulang karena lagi ngantri nich. Iya yaa saya ngerti sebentar lagi mau tutup kantor”

“Eh Mas ngantri dong jangan main serobot aja”

” Tapi itu khan saya tinggalin sebentar buat ganti slip setoran saya, Ini saya salah tulis nomor rekeningnya.”

“Mbak bisa ngga kirim orang ke BCA, saya capek nich sudah hampir 30 menit berdiri ngantri di BCA, Tolong ya mbak si Sri suruh kemari buat gantiin, khan tahulah lagi puasa”

“Bu Bu tolong anaknya jangan main-mainin slip. Ibu tahu khan orang-orang pada ngantri”

“Iya Bu nanti sebelum maghrib saya sudah sampai di rumah sekalian buka puasa bareng”

“Saya lagi di BCA Pak. Kebetulan mau nyetor ke rekening Bapak. Ya ya ya saya ngerti kok Pak. Maaf ya Pak agak terlambat”

“Sialan penuh amat nich bank. Apa ngga ada cara lain supaya kagak ngantri seperti ini. Apa ngga tahu ini lagi puasa”

“Bu, bisa cepetan ngga gesernya? Tuh liat orang ngantri sampai ke tangga-tangga”

“Wah Bu, Gak tahu nich apa sudah ditransfer atau belum? Mudah-mudahan sudah ditransfer. Ntar dari BCA saya mampir ke ITC”

“Halo…halo….halo…. siapa yang iseng missed call kagak tahu apa ini lagi pada ngantri bikin orang sewot aja”

“Iya yang, saya usahakan jemput kamu jam 5 biar kita bisa buka puasa bareng teman-teman. Saya janji Bye bye,,,,”

“Masak tadi boss marahin aku gara-gara kue brownies coklat yang sudah sebulan di kulkas aku buang. Ya udeh aku terima aja maka itu aku lagi di BCA disuruh Boss nyetor.”

“Pak itu ceknya tidak bisa dicairkan karena ada kesalahan penulisan dan juga tanda-tangannya tidak sama dengan tanda tangan pemilik rekening.”

“Kok bisa gitu Bu berarti ini cek bodong nanti saya tanyakan ke orangnya. Terima kasih”

“Selanjutnya “

“Wah Pak kok ditutup sich antriannya. Minta tolong dong Pak buru-buru nich Pak”

” Jam berapa mas? Ha sudah mau jam setengah tiga nich. Lama amat sich tuh tellernya BCA”

“Hitung dulu uangnya ya Pak”

“Eh Ibu ketemu lagi, Saya murid ibu yang baru lulus tahun 2006”

“Ah ga ada perubahan sekolah kita dulu paling banter yaitu bayar sekolah lewat ATM Mandiri.Gaji guru tetep aja ga berubah”

“Capek amat jongkok dulu ah!!!”

Tiba-tiba bunyi suara ring tone dari sebuah HP :

“Halo siapa nich?”

“Gw masih kenal ga lo?”

” Eh lo, gila sudah lama banget ga ketemu”

“Omong-omong lagi dimana lo? kelihatannya ramai amat tuh?”

“Gue lagi di BCA mau nyetor, lagi pada ngantri tumben banyak amat antrian”

“Kapan dong buka puasa barengnya?”

“Lo atur aja ma teman-teman”

“Lo puasa ga hari ini ?”

“Hehehe GW KAGAK PUASA !!! “

“Kenapa?”

“Batal puasa gue gara-gara dengerin gosip barusan”

“HAHAHAHAHAHAHHAAHAHA mas/bapak/adik bisa aja kalo ga puasa bilang aja ga puasa jangan pake alasan” (Komentar orang-orang dalam ruangan yang mendengarkan pembicaraan seseorang dengan menggunakan speakerphone yang cukup keras volumenya)

NB: Itulah suasana sewaktu ngantri di salah satu kantor cabang BCA ITC Cempaka Mas   hari Jumat 4 September 2009 antara jam 13.30-14.30 WIB

Mengapa Orang Tertawa Pada Humor Yang Menjijikkan ?

Sebuah penelitian baru yang dirilis oleh Jurnal  Psychological Science edisi Agustus 2010 menjelaskan mengapa komedi kasar yang menyangkut  kematian atau berbau tabu seperti menyebut hal-hal berbau  kebinatangan, dapat membuat orang tertawa. Studi tersebut juga menemukan lelucon menjijikkan  dapat dianggap sebagai suatu yang lucu dan biasa selama tidak menyakiti siapapun atau apapun.

A. Peter McGraw, dari University of Colorado-Boulder, yang turut menulis penelitian dengan Caleb Warren menyatakan bahwa para ilmuwan, filsuf, dan komedian sudah lama mencari bahan-bahan untuk humor. Beberapa teori terakhir mencoba untuk menjelaskan humor telah gagal dalam satu cara.

three stooges promos hot larry moe curly (www.hollywoodtoday.net/2008)

Teori-teori tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan segmen humor yang sempit seperti lelucon tapi tidak dapat menjelaskan segmen humor yang lebih luas di seluruh domain. Sebagai contoh, teori-teori yang mendasari humor umum akan menyarankan kita berpikir suatu yang tidak layak dan  melepas ketegangan  sebagai sebuah kelucuan. Sementara itu  adegan membunuh orang yang dicintai secara tidak sengaja  dan melepas   ketegangan agresif tidak layak dianggap  lucu.

Sekarang  para ilmuwan telah   menemukan tiga kriteria yang menjelaskan  hal-hal yang dianggap lucu. McGraw dan Warren menduga anekdot atau skenario harus ganjil (melanggar beberapa norma-norma moral atau sosial) seperti berhubungan seks dengan ayam mati, jinak, dan dianggap hal yang lazim. (contoh yang diberikan oleh para peneliti). Dengan kata lain, harus ada beberapa cara seperti hal-hal yang  memuakkan dengan melakukan pelanggaran moral. Para peneliti menguji gagasan mereka dengan cara-cara di mana suatu tindakan pelanggaran bermoral atau menjijikkan dianggap biasa karena ada kelucuan.

Para peneliti menyajikan berbagai situasi  kepada sukarelawan dan dihargai dengan permen. Dalam satu eksperimen yang mendukung gagasan berupa pelanggaran sebagai  makanan batin yang menyenangkan, para relawan membaca salah satu dari dua versi skenario. Skenario pertama menggambarkan perusahaan Jimmy Dean menggunakan rabi sebagai juru bicara untuk sebuah  produk baru daging babi. Sedangkan skenario kedua justru  Jimmy Dean disewa petani sebagai juru bicara. Peserta lebih cenderung tertawa ketika membaca situasi dimana terjadi pelanggaran moral yaitu  seorang rabi yang  mempromosikan daging babi.

Dalam eksperimen lain, para peserta membaca skenario di mana seorang pria menggosok kemaluannya kepada kucing. Sedangkan beberapa peserta membaca   versi dimana kucing tampak  syur dan  menikmati kontak. Sementara peserta  lain membaca versi di mana kucing merengek dan tampaknya tidak menikmati perbuatan itu.

Sebagian besar peserta (apapun skenario yang dibaca) menilai tindakan yang salah (72 persen) dan menjijikkan (94 persen) sebagai suatu yang lucu. Namun, mereka lebih senang dengan versi yang tidak berbahaya (kucing menikmati perbuatan) dengan perbandingan 61 persen melawan  28 persen. Lebih dari separuh peserta menjadi geli dan jijik dalam menanggapi  skenario yang dianggap lazim dibandingkan dengan 22 persen yang melaporkan hal yang sama untuk skenario berbahaya.

Dalam skenario berbahaya, pria dalam cerita itu  telah melanggar norma moral yang terkait dengan kebinatangan. Karena tidak ada yang dirugikan dan membuat orang tertawa, perilaku tersebut dapat diterima  berdasarkan norma,

Dalam eksperimen yang  lain, para peserta prima memiliki pola pikir dekat atau jauh secara psikologis dengan memetakan koordinat Cartesian. Kemudian peserta membaca tentang seorang laki-laki yang melakukan hubungan seksual atau mengasinkan  ayam terlebih dahulu sebelum memasak dan memakannya. Sebagian besar peserta menganggap pelanggaran itu menjijikkan.

Namun, mereka dalam kelompok-psikologis jauh cenderung berpikir tindakan seksual lebih menyenangkan (73 persen) dibandingkan dengan kelompok psikologis dekat (39 persen).

McGraw berpikir aturan humor dapat menjelaskan segalanya, mulai dari permainan kata dan lelucon untuk bentuk-bentuk slapstick dan  komedi.

Mengacu pada slapstick humor, Mc Graw sempat tertawa ketika melihat Moe memukul kepala Larry karena tahu kalau Larry tidak benar-benar disakiti. Padaha hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap norma-norma sosial  dimana tidak boleh kita memukul orang terutama teman sendiri. Tapi tidak apa-apa karena tidak nyata.

Mc Graw juga sempat tertawa ketika pertama kali diberitahu tentang adanya video di internet yang menampilkan seorang balita asal Indonesia  yang sedang merokok. Apakah mungkin ada orang tua yang membiarkan anak balitanya merokok ?  Walaupun video tersebut fakta tapi sulit dipercaya apalagi setelah melihatnya langsung maka hal tersebut bukanlah hal yang  pantas untuk ditertawakan.

McGraw mengatakan sangatlah sulit untuk menemukan komedi lintas budaya yang lucu  karena setiap budaya memiliki caranya sendiri.  Komedi lintas budaya yang lucu cenderung melibatkan banyak humor fisik tanpa memperdulikan siapapun orangnya.

Mata Lebah Buatan Dengan Bidang Pandang 280°

http://www.robaid.com

Meskipun dalam desain yang sederhana, otak kecil  dan mata majemuk seekor lebah membentuk sistem kontrol penerbangan yang kompleks dan memberikan petunjuk kontrol bagi serangga  melalui pembesaran 3-D dalam menghadapi rintangan dari  daun, bunga dan madu sisir. Peneliti telah menciptakan kamera-mikro yang memungkinkan kendaraan mikro tanpa awak  (Unmanned Aerial Vehicle (UAV)) mempunyai  kemampuan untuk melihat dunia seperti yang dimiliki oleh  lebah.

Jurnal Bioinspiration & Biomimetics edisi 6 Agustus 2010 merilis sebuah penelitian oleh  Wolfgang Stürzl dan rekan-rekannya dari Universitas Bielefeld Jerman yang  menjelaskan bagaimana mereka menggunakan cermin melengkung khusus dari bahan gelas akrilik untuk membuat kamera dengan pemandangan 280 derajat.

Tidak seperti lebah madu hidup, yang matanya terdiri dari potongan-potongan  kecil yang mempunyai  sensor tersendiri, Stürzl harus menjejalkan semua data melalui jalur tunggal. Untuk fokus foto, Stürtzl  menggunakan  lensa  150 derajat untuk  fokus gambar dari depan  dan cermin melengkung khusus 130 derajat untuk mengumpulkan berbagai cahaya . Sebuah komputer melakukan konversi gambar melengkung ke dalam gambar yang dapat dianalisis oleh manusia.

Bee eye view. (Credit: Image courtesy of Institute of Physics)
bielefeld bee eye biomimicry (www.robaid.com)

Komputer memproses dan mengikat gambar secara bersamaan menjadi sebuah gambar yang koheren, dengan kecepatan rata-rata 10 miliseconds per frame. Pada kecepatan tersebut, komputer  dapat menghasilkan 25 frame per detik  dengan mudahnya yang dibutuhkan  untuk memproduksi alur  film.

Dalam kondisi saat ini, kamera tidak memiliki kemampuan untuk membuat penyesuaian dinamis yang diperlukan dalam penerbangan. Selain itu  untuk mensimulasikan penglihatan  penuh dari lebah maka  Stürzl perlu menambahkan sensor ultraviolet karena lebah madu dapat melihat dengan  menggunakan panjang gelombang cahaya